Logistik Cerdas: Strategi Ampuh Mengelola Risiko Layanan Pihak Ketiga
Banyak bisnis, baik kecil maupun besar, menghadapi tantangan terkait manajemen rantai pasokan. Logistik pihak ketiga atau dikenal sebagai 3PL dapat membantu bisnis mengatasi banyak tantangan tersebut. Namun, selain keuntungan menggunakan 3PL untuk logistik, terdapat juga risiko yang terlibat.
Artikel dibawah ini akan menjelaskan arti dan peran perusahaan 3PL serta risiko penggunaan logistik pihak ketiga.
Apa itu Logistik Pihak Ketiga (3PL)?
Pengertian 3PL adalah melakukan outsourcing jasa logistik kepada perusahaan logistik. Namun peran perusahaan 3PL seringkali tidak sebatas transportasi saja. Ini mencakup aktivitas lain seperti penyimpanan, pergudangan, dan pengiriman atas nama klien.
Perusahaan 3PL juga dapat melakukan pengadaan, pergudangan, pengangkutan, pengemasan dan distribusi barang.
Seringkali, mitra 3PL juga bertanggung jawab atas pengembalian dan pengelolaan barang, misalnya logistik terbalik. Meskipun terdapat berbagai keuntungan memiliki mitra logistik pihak ketiga, hal ini juga memiliki serangkaian risiko.
5 Risiko Umum yang Terkait dengan Penggunaan Logistik Pihak Ketiga
Berikut ini adalah beberapa risiko jika memiliki mitra logistik pihak ketiga. Meskipun ada beberapa risiko yang dapat dengan mudah dimitigasi dengan kehati-hatian, risiko lainnya tetap merupakan perencanaan strategis.
1. Keamanan
Keamanan produk dalam perjalanan merupakan faktor risiko utama bagi mitra 3PL. Kejadian tak terduga seperti kebakaran, bencana alam, dan lain-lain, perlu diwaspadai. Namun, yang membedakan setiap perusahaan 3PL adalah cara menangani insiden tersebut.
Cara mitigasinya:
Kamu harus memiliki SLA yang kuat untuk memastikan bahwa perusahaan 3PL menekankan keselamatan dan keamanan produk.
Periksa sertifikasi yang telah diperoleh perusahaan, jenis pelatihan yang diberikan kepada karyawan, fasilitas yang dimiliki gudang dan fasilitas penyimpanannya, dan sebagainya.
Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin kamu ajukan untuk mendapatkan kejelasan:
- Apakah fasilitas tersebut dilindungi asuransi?
- Tindakan pencegahan apa yang diambil jika terjadi kejadian tak terduga, misalnya kebakaran?
Kamu juga dapat memeriksa sertifikasi fasilitasnya untuk memastikan semua norma standar dipatuhi.
2. Penanganan Produk
Risiko penanganan produk terutama terjadi pada produk yang memerlukan penanganan berbeda. Misalnya komoditas curah seperti baja, produk mudah pecah, barang mudah rusak, barang yang memerlukan pengendalian suhu dan kelembapan, dan sebagainya.
Dalam kasus seperti ini, penting bagi perusahaan 3PL untuk memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani barang tersebut.
Selain itu, ada juga pertanyaan tentang berapa kali produk tersebut dipindahkan. Misalnya, jika kamu menggunakan layanan PTL untuk pengiriman barang (melalui layanan LTL), risiko penanganan produk/bahan yang buruk dapat diminimalkan.
Pengiriman PTL memiliki titik perhentian yang lebih sedikit dengan bongkar muat yang lebih sedikit, dan juga membantu mengurangi biaya logistik.
Cara mitigasinya:
Jika produk memerlukan tenaga ahli dalam bongkar muat dan penanganannya, tanyakan kepada 3PL hal berikut:
- Apakah perusahaan mempunyai pengalaman menangani kategori produk tertentu?
- Apakah mitra 3PL memiliki peralatan yang tepat untuk menangani produk?
- Apakah karyawan terlatih untuk menggunakan peralatan ini?
3. Pelanggaran Data
Ini adalah salah satu risiko utama dalam mempekerjakan penyedia logistik 3PL. Saat Kamu melakukan outsourcing seluruh fungsi ke entitas eksternal, kamu memberikan mereka wawasan tentang perusahaanmu.
Ini memiliki rincian pengiriman, data pelanggan, produk dan volume yang diberikan kepada setiap pelanggan, dan sebagainya. Ada risiko pelanggaran data. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat melakukan negosiasi kontrak.
Cara melakukan mitigasi:
Kamu perlu memastikan bahwa perusahaan 3PL yang terpilih memiliki praktik bisnis yang adil. Kamu dapat mempelajari tentang bagaimana perusahaan memastikan keamanan data dan menghindari pelanggaran data.
4. Skalabilitas
Skalabilitas adalah faktor risiko lain pada solusi 3PL. Kamu mungkin memiliki rencana untuk memperluas bisnis secara geografis atau berdasarkan kategori produk.
Mitra 3PL saat ini mungkin menjadi tidak relevan dengan kebutuhan masa depan bisnismu. Selain itu, permintaan terhadap produk apa pun tetap konstan. Oleh karena itu, mitra 3PL harus mengakomodasi kebutuhan saat ini dan masa depan juga.
Cara mitigasi:
Pastikan perusahaan 3PL yang terpilih mampu menangani permintaan tinggi dan rendah. Selain itu, jika kamu memiliki rencana pertumbuhan/ekspansi, pastikan perusahaan selaras dengan rencana tersebut dan mampu meningkatkan layanan bila diperlukan.
5. Biaya Tersembunyi
Pertimbangkan skenario ini:
Saat menyelesaikan perusahaan 3PL dan membuat kontrak, Kamu mungkin senang karena telah mengurangi biaya logistik secara signifikan. Dan kemudian, muncullah tagihan yang melebihi jumlah yang kamu harapkan secara drastis, karena biaya tersembunyi.
Solusi:
Pada akhirnya, semuanya bergantung pada kelayakan ekonomi. Pastikan tidak ada biaya tambahan yang tersembunyi, yang mungkin akan menjadi beban bagi bisnis di kemudian hari.
Periksa juga apakah model penetapan harga perusahaan 3PL cocok untuk bisnismu. Lihat ruang lingkup negosiasi dan negosiasikan sesuai kemampuanmu.
Tips Memilih Partner 3PL yang Tepat
Terlepas dari faktor mitigasi risiko yang disebutkan di atas, berikut ini ada beberapa petunjuk yang dapat membantumu untuk mempersempit mitra 3PL yang paling cocok untuk bisnis, antara lain:
1. Cakupan geografis
Pertama, kamu perlu menentukan apakah perusahaan 3PL melayani semua lokasi di mana pelangganmu berada. Jika kamu berencana memperluas bisnis secara geografis, periksa apakah perusahaan juga memiliki layanan di wilayah tersebut.
Tergantung pada kebutuhan, kamu juga bisa memeriksa lokasi fasilitas pergudangan/penyimpanan perusahaan, apakah ada fasilitas baru yang muncul karena pusat logistik sedang dikembangkan di seluruh negeri, dan lain-lain.
Ini akan membantumu untuk memahami kapabilitas dan kemampuan perusahaan untuk melayani pasar yang lebih baru. .
2. Layanan pelanggan
Perusahaan 3PL yang kamu pilih harus memiliki layanan pelanggan yang baik. Ia harus memiliki kemampuan untuk merespons dengan cepat dan akurat. Pentingnya layanan pelanggan yang baik dalam bidang logistik tidak dapat diabaikan, mengingat ketatnya persaingan di sektor ini.
3. Dokumentasi
Perjelas siapa yang akan mengurus bagian dokumentasi – apakah perusahaan 3PL atau kamu sendiri? Sebagian besar perusahaan 3PL juga melakukan dokumentasi. Namun, hal ini harus jelas sebelum kamu mulai berbisnis dengan mereka.
4. Reputasi
Kamu bisa menanyakan rekan bisnismu tentang reputasi pasar mereka. Pada akhirnya, dengan siapa kamu berbisnis mempengaruhi reputasimu juga.
Terlepas dari poin-poin yang disebutkan di atas sesuai kebutuhan, kamu bisa memeriksa tingkat adopsi teknologi yang dimiliki mitra 3PL, tingkat penyesuaian yang dapat ditawarkan untuk bisnis, dan lain -lain.
Ingat, ada berbagai jenis penyedia logistik pihak ketiga, dan menemukan yang tepat untuk bisnis akan membuat perbedaan besar bagi bisnismu.
Kesimpulan
Memiliki mitra 3PL membuat kamu bebas dari kerumitan operasional dan dokumentasi logistik sehari-hari. Namun, penting untuk memilih perusahaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanmu.
Semoga informasi diatas bermanfaat untuk kamu dan pembaca setia blog ini.
Posting Komentar untuk " Logistik Cerdas: Strategi Ampuh Mengelola Risiko Layanan Pihak Ketiga"